Minggu, 16 Januari 2011


          Sebelumnya, aku pikir hari ini sama saja dengan hari-hari kemarin: aku masih selalu bagun kesiangan (sehingga subuh harus pindah jam tayang pada pukul setengah enam), bau pesing di kamar mandi kontrakanku masih saja aktif setiapkali aku masuk kedalamnya, nama ananda Gayus masih saja hangat di halaman depan surat kabar, dan aku tetap bingung kenapa setiap malam aku tidak bisa tidur. Tapi, satu hal yang membuat hari ini luar biasa, Mahalli (sahabatku waktu di MA Tahfidh dulu) datang ke Jogja. Apalagi saat Naufil Istikhari juga datang berkumpul di tempat kosnya Rusli, semakin indahlah hari ini.
           Naufil, Mahalli dan Rusli. Mereka bertiga adalah manusia yang luar biasa. Dan yang membuatku bahagia, aku adalah teman mereka. Jadi, meskipun aku ini orang yang tidak tahu apa-apa, aku ini adalah teman orang-orang yang luar biasa hebat seperti mereka. Boleh dikatakan, aku ini “perihal orang bodoh yang bahagia”.
          Padahal tadi malam aku tidak bermimpi apa-apa, tidak ada tanda-tanda Tuhan akan mempertemukanku dengan sahabat-sahabat lama, atau juga tidak mendapat wangsit dari langit kalau hari minggu ini aku akan bertemu dengan manusia hebat. Tiba-tiba saja pagi itu Mahalli SMS padaku, menyuruhku untuk segera ke tempat kosnya Rusli. Dan bertemulah aku dengan tiga orang jenius itu.
          Jujur, aku iri sekaligus bangga pada mereka. Iri karena Tuhan tidak memberiku kemampuan seperti kemampuan yang mereka miliki. Dan bangga karena mereka hebat. Bahkan, pernah terlintas di benakku untuk masuk penjara agar bisa belajar gratis bahasa Inggris. Karena kabarnya, selain menjadi warga binaan di Lapas Tangerang, Mrs. Artalyta Suryani alias Bak Ayin juga mengajar bahasa Inggris kepada warga binaan. Dengan begitu--kalau aku sudah keluar dari Lapas dan tahu bahasa Inggris—aku akan berkata pada mereka, “I am limited edition”. Dan orang di sekitarku pasti menilai: “Mahalli hebat di bidang ilmu sosiologi dan filsafat, Naufil menguasai Psikologi dan Filsafat, Rusli seorang aktifis dan mencintai filsafat, sedangkan Ayie’ pintar bahasa Inggris dan teman-temannya adalah orang yang suka filsafat. Mereka berempat memang orang-orang hebat.” Setan jahat yang sering lihat sponsor ‘tujuh enam’ pasti berkata padaku, “ngimpi!!!”
          Minggu, 16 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar