Hujan


Siang ini hujan. Kubuka jendela kamar. Kulihat keluar. Sebuah jaket berwarna gelap yang sudah berbulan-bulan sendirian menggantung di tempat jemuran basah kuyup di tengah guyuran hujan. Kubiarkan kepala keluar dari jendela untuk menghirup aroma hujan yang sudah lama tak kurasakan. Awan gelap di atas langit begitu derasnya  menuang bulir-bulir hujan. Berjatuhan di atas genting yang berlumut. Suaranya seperti sebuah simfoni. Jika aku menutup mata, bulir-bulir hujan yang berwarna bening itu seakan jatuh di depanku lalu memeluk dengan sejuk.
Hujan deras siang ini telah menghiburku, telah menemaniku dari kesepian.
Tadi pagi, saat aku sibuk dengan latop di Gorong-Gorong Institute, tiba-tiba kekasihku mendatangi dan menyapaku. Dia terlihat cantik dengan kerudung merah, baju merah, dan rok putih yang dipenuhi gambar bunga merah kecil berbaris rapi. Aku yang melihatnya pagi itu merasa seperti pandangan pertama, saat pertamakali melihatnya: ada degup jantung yang bergetar tak menentu.
Tapi sayang sekali, katanya, hari ini dia sedang membenciku. Tanpa harus tahu kesalahanku, karena biasanya dia juga tidak akan meberitahuku, aku berkali-kali mengucap kata maaf padanya. Namun tak ada satupun permintaan maafku yang diterima olehnya. “Hari ini aku mau sendiri. Tak ingin diganggu olehmu!” Nadanya kasar, tepat tertuju padaku.
Aku tersenyum. Lucu. Dia benci tanpa sebab dan aku malah makin mencintainya. Cinta memang tidak mengalir seperti air, ia tidak selalu menuju muara, ia seperti merayap ke daerah tak berlogika. Dan di tempat itulah orang-orang pada berhenti untuk memahami.
Aku berterimakasih pada hujan siang ini, telah menghibur dan menemaniku. Dan aku juga berterimakasih pada kekasihku yang telah mengatakan “Hari ini aku mau sendiri. Tak ingin diganggu olehmu.” Karena dengan kata-kata itu aku bisa sangat merindukannya di tengah hujan deras di siang ini.
Dan aku yakin kalau kerinduanku lebih bernakna dari kebenciannya.

2 komentar:

  1. ah Ayi, romantisnya....................

    BalasHapus
  2. kamu memang lebih romantis dari musa asy'ari bahkan dari syahiron sekalipun.

    BalasHapus