Katanya,
kalau tidur pagi rezekinya akan dipatok ayam. Aku sendiri tidak terlalu peduli,
toh meskipun bangun tidurnya jam
delapan pagi si dia tetap memberikan perhatian padaku. Sms-nya yang menyuruhku
untuk tidak lupa sarapan pagi tidak dimakan ayam, tetap masuk ke hape LG-ku. Apa
yang yang perlu dirisaukan. Jadi, kuanggap itulah jatah rezekiku pagi ini: sms
darimu, kekasih (ah, gak terlalu romantis).
Tak
perlu bersedih, kecewa, atau iri pada orang lain yang bisa bangun pagi. Meskipun
tidak bisa melihat matahari terbit, kita masih bisa melihatnya di youtube
dengan penuh penghayatan. Bahkan lebih indah, lebih bagus dari matahari terbit
di tempatmu.
Bangun
siang juga memperbanyak pengalaman kita. Kita bisa tahu rasanya bangun siang, kita
seakan bisa melampaui waktu: berada di siang hari tanpa harus mengikuti pagi, dan
terkadang juga tiba-tiba ada orang yang membangunkan tidur pagimu dengan
langsung menyuguhkan segelas kopi dan rokok. Nikmatnya tidak ada duanya,
segarnya tidak beda jauh dengan melihat mawar yang masih berembunl.
Hanya
saja saranku, jangan sekali-kali seenaknya saja tidur pagi jika punya jadwal
kuliah di jam 7.30 Waktu Indonesia Bagian Kampusmu. Teman-temanmu tidak akan
ada yang mengizinkan, kecuali mereka bisa bangun pagi. “Kalau tidur pagi
absensi kuliahnya dipatok ayam”, bisa saja redaksi peribahasa yang benar memang
seperti itu. Bukan “rezeki” melainkan “absensi”.
Aku
tidak ada jadwal kuliah hari ini. Dosen minta libur. Entah alasannya kenapa. Tidak
jelas. Aku sebagai mahasiswa hanya bisa berperasangka buruk, mungkin ingin
tidur pagi bersama istrinya. Tapi jangan salahkan aku yang berperasangka buruk.
Aku seorang mahasiswa, kata kakak senior waktu OSPEK dulu, agent of change, agen perubahan. Jadi, di saat aku masih menjadi
siswa selalu berperasangka baik pada guru-guruku, maka sepatutnyalah sekarang
ini aku berubah: harus berperasangka buruk pada dosen. “Iya, dong, Agent of Change!”
Nb.
Tulisan ini hanyalah fiktif belaka, karena ditulis tepat saat bangun tidur.
Kamis, 07 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar