Ada
yang membosankan pada malam itu, malam yang disebut-sebut sebagai malam tahun
baru. Jalanan sesak, ada bunyi terompet yang memekakakan telinga, letusan
kembang api menyambar langit. Dan anehnya aku melihat keceriaan dan kegembiraan
terlukis di wajah setiap orang.
Apa
sebenarnya yang membuat mereka bahagia? Tahun baru? Sedangkan tahun baru tidak
pernah berjanji memberikan apa pun pada diri kita. Lantas kenapa mereka
tersenyum sepanjang jalan?
Melihat
kebang api yang penuh mewarnai langit pada jam 00.00 WIB, tak ada rasa apa pun
dalam batinku. Karena bagiku tak ada tahun baru, tahun terus semakin tua, tak
akan pernah kembali menjadi tahun yang baru.
Lantas, kenapa aku harus gembira mengikuti mereka? Pekerjaan yang hanya
memboroskan waktu.
Saat
semua orang yang memadati jalan meluapkan seluruh kebahagiaannya: meniup
terompet, melepas kembang api ke langit, membunyikan klakson, berteriak,
berciuman, berpelukan, dan lain sebagainya, aku hanya berdoa, di satu Januari
ini semoga tidak menjadi akhir dari usahaku.
Dan
malam ini, belum saatnya aku diperbolehkan untuk tersenyum, karena banyak hal
yang masih belum kugapai. Selamat Satu Januari!
Senin,
02 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar